~ Ekka Ietuu Safitri ~

Blog ku Inspirasi ku

Minggu, 07 November 2010

0 komentar

The Grafity with Photoshop
My Style






Kamis, 04 November 2010

0 komentar

Selasa, 05 Oktober 2010

Foto yang Jauh Dekat Nampak Lain

0 komentar

Ini trik serius! Kalau dilihat dari dekat, foto ini kelihatan seperti Albert Einstein.

Lalu cobalah menjauh dari layar monitor. Berdirilah pada jarak 3 meter dari monitor. Fotonya akan terlihat seperti Marilyn Monroe. Coba praktekin, deh.

 http://ketawa.com/humor-lucu-det-4605-foto_yang_jauh_dekat_nampak_lain.html

Mr. Bean Indonesia

0 komentar

http://ketawa.com/humor-lucu-det-6696-mr_bean_indonesia.html

0 komentar

http://ketawa.com/humor-lucu-det-2495-fatalmorgana.html

JAWABAN UJIAN MATEMATIKA

0 komentar

http://ketawa.com/humor-lucu-det-3913-jawaban_ujian_matematika.html

Kamis, 30 September 2010

PERJALANAN YANG MENCENGKRAM

0 komentar

“Pagi yang cerah, dinginnya pagi menusuk tulang. Gak kerasa ntar lagi aku uda ninggalin kota yang mencengkram ini.”Begitulah yang dirasakan gadis kecil mungil kelas 2 SD ini, Veronicha Aswita. Dia tinggal dan besar di kota besar, Kota Medan. Dan sebentar lagi dia akan libur puasa. Tentu aja dia kelihatan senang. Sebentar lagi dia akan pulang ke kampung halaman nya menemui nenek tercintanya, di Jember dan di Banyuwangi Jawa Timur. Apalagi dia libur selama 41 hari. Wah, puasnya!!! “Cha, besok kita uda brangkat, ayo beresin barang-barang yang mau dibawa” kata mama memecah lamunan Icha, itulah panggilan keseharian gadis mungil ini. “Ya mam”jawab Icha singkat. Gak kerasa hari uda siang, papa Icha pulang dengan 4 tiket kapal laut. Untuk beliau, Istri beliau. Icha, dan adiknya yang masih bayi. “Kita naik kapal laut?”tanya Icha dengan raut muka yang aneh. “Skali-skali kan gak papa, untuk nambah pengalaman lah”kata papa nya dengan santai. “Ku harap kita akn menikmati perjalanan ini, Icha jangan nakal-nakal nanti ya, nurut kalo dibilang orang tua, jangan maunya sendiri.” “Ya mam”kata Icha singkat sambil menganggukan kepala. Keesokan harinya, tibalah waktunya mereka berangkat. “sebelum berangkat, kita berdo’a dulu, ya. Semoga kita diberi keselamatan dan kelancaran dalam perjalanan nanti” kata papa Icha memberitahu. Setelah mereka berdo’a, dengan diantar taksi ke pelabuhan, sampailah mereka dalam waktu yang singkat. Sesampainya didalam kapal, sebelum Icha masuk kekamarnya, dia bertemu gadis kecil cantik berambut panjang seusianya. “Hay”sapanya. “Hay juga” balasku. “Kenalan dong” dengan wajah polos dan sambil mengulurkan tangannya yang mulus itu dia mengajak Icha kenalan. “Boleh” jawab Icha sambil membalas uluran tangan gadis itu tadi. “Namaku Tantri, Isabel Christantri” “Wow, nama yang bagus, namaku Veronicha Aswita. Panggil saja aku Icha” “Nama mu imut, sama macam orangnya. Turun dimana nih?” “Di Jatim, kamu?” “Jauh kali, aku cuma diLampung. Ketempat siapa kamu?” “Kerumah nenek ku lah” “Good, jauh amat, kalau gitu, maen dulu yuk” “Boleh, ntar ya, aku izin dulu” “Gak usah, lagian kita Cuma main disekitar sini aja kok, Cuma sebentar” “Ntar ortu ku nyarikin aku gimana ?” “Ortu mu pasti tau kok kalo kamu maen-maen sambil nyarik angin. “Kalo aku dimarahin ghimana?” “Duh, kamu tu cerewet amat sih!!gak akan kenak marah!!”bentak Tantri sambil narik tangan Icha. Setelah beberapa jam mereka main bareng, Icha ngerasa capek dan pulang.Sesampainya dikamar kapal, dia melihat orang tuanya tampak cemas.b ketika mereka lihat Icha uda pulang, Icha langsung dimarahin sama orang tuanya. Icha nyesal dan janji gak akan ngulangin itu lagi. Keesokan harinya, Tantri ngajak Icha main lagi, Icha langsung menolak, tapi kali ini Tantri menghasutnya dengan mengajaknya kemesin kapal. Spontan Icha langsung senang dan dia memberanikan diri izin dengan orang tuanya. “Pa, Icha maen sama Tantri ya?” “Kemana?” “Cuma disekitar sini aja kok” kata Icha bohong. “Jangan, kan uda papa bilang dikapal laut banyak penculikan, kamu mau diculik?” “Cuma sebentar kok Pa” “Terserah Icha sana!!!” Icha gak mempedulikan bentakan papanya itu, dia langsung lari dan menemui temannya itu. Mereka sama-sama menaiki tangga yang cukup sepi. Setibanya dipertengahan tangga, ada sekelompok cowok yang menyeramkan. “Heh, mau kemana kalian!!! Kuculik kau!!! Kuculik kau!!! Jangan lari kalian!!” Spontan aja Icha kaget. Dia langsung lari ninggalin Tantri yang Cuma bisa bengong dengan wajah longornya. Tapi cowok itu tetep ngejer Icha. Gadis itu glagapan dan gak tau arah. Tapi untung aja dia bisa pulang dengan slamat. Dipeluknya mamanya erat-erat. “Mam, maafin Icha ya, Icha nakal, Icha gak dengerin apa kata papa. Icha hampir diculik mam.”Icha bicara sambil terisak-isak. “Mangkanya, dengerin apa kata papa. Jangan maunya sendiri. Untung aja kamu gak diculik”Kata mama nya sambilm mengelus lembut rambut anaknya itu. Malamnya, ada pengumuman dari ruang Informasi, ternyata temannya HILANGG!!! Icha hanya bisa nangis, dan gal lama kemudian, dia tertidur. Pagi-pagi Icha uda dibangunin papanya, dia mandi dan sarapan.”Jalan-jalan yuk keluar” ajak papanya dengan lembut.”Ayuk” jawab Icha dengan senang. Diluar, Icha duduk-duduk dipinggir pagar kapal. Menjelang siang, mereka makin menikmati pemandangan laut biru itu.”Lautnya cantik, sayang sekali kalau nanti kotor”kata papanya dengan raut muka serius. “Iya, semoga aja nanti Icha besar, lautnya tetap indah seperti ini. Oh ya,udah jam berapa pa”tanya Icha. “Jam 12.05” kata papa singkat. Icha gak percaya, dia lirik jam tangan papanya sambil memutarkan badannya. “Jangan menggeliat gitu badannya, ntar jatuh, pagarnya ini licin lo”ingat papanya. “Gak akan pa, Icha kan pegangan sama papa…..” “GEDEBRUKKKKK. . . KK” Icha jatuh terlempar, hampir saja dia nyemplung ke laut. Tapi untung ada yang menariknya dari belakang. Icha menoleh dan bermaksud mau berterimakasih. Tapi yang dia lihat hanyalah papanya yang berada di balik pagar dengan wajah cemas dan awak nkapal dikejauhan sedang ngangkatin tali. Jadi siapa yang nolong dia? “Pa, tadi siapa yang narik Icha?” tanya Icha hati – hati sambil mencoba memanjat pagar. “Narik kamu? Mana ada yang sempat narik kamu” jawab papanya keheranan sambil nolong Icha naik. “Tadi Icha ngerasa ada yang nolong Icha” Icha mulai nangis. “Allah Maha Besar, Nak. Dia masih mengijinkan Icha hidup. Dia gak pengen Icha cepat-cepat pergi ninggalin dunia. Mangkanya, ucapkanlah Alhamdulillah” “Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah, Engkau telah menolong hambamu ini” kata Icha m,asih tetap nangis. “Mangkanya, kalo papa ngomong itu didengerin, kualat kan?”kata papanya mencoba ngibur Icha. “Iya pa, maaf pa, Icha selalu ngebangkang” “Ya uda, pulang yuk kekamar, kita makan siang dulu” “Ya, pa” Sejak peristiwa itu, Icha jadi anak yang penurut, dan dia jadi sedikit taku dengan laut, tapi mamanya tetap berusaha agar anaknya jangan trauma dengan suatu hal. Saat mereka tiba dipelabuhan Lampung, Icha melihat Tantri nangis terisak-isak dengan pakaian yang kusut. “untung saja kamu selamat, Nak. Itulah akibatnya kalau nglawan orang tua”kata mamanya sambil nunjuk kearah Tantri. “Ya mam, ternyata Tantri itu anak yang nakal, Icha salah berteman” “Gak papa, anggap aja ini sebagai plajaran buat kamu” kata mamanya sambil mengelus kepala anaknya dan mencium keningnya. “Icha sayang mama dan papa, dan adik” kata Icha sambil ketawa.

 

~ Ekka Ietuu Safitri ~ | Copyright 2009 - Designed by Gaganpreet Singh